Kecerdasan Buatan

Bagaimana Teknologi Membantu Otak Anda Saat Memecahkan Teka-teki

Selain menyenangkan, memecahkan teka-teki membutuhkan upaya mental yang serius.

Baik keluarga maupun individu dapat menikmati memecahkan teka-teki. Tidak masalah jika masalah pilihan Anda adalah 1,000 potong jigsaw, teka-teki silang hari Minggu dari , permainan asah otak dari kayu, atau teka-teki mekanis 3D; semua teka-teki memiliki satu kesamaan: mereka merangsang otak Anda. Di era digital, teka-teki masih sangat populer, meskipun tren ini memiliki sejarah yang sangat panjang.

Sejak zaman dunia kuno, teka-teki telah muncul dalam berbagai bentuk. Alkitab mengacu pada teka-teki, dan kendi teka-teki dari Siprus yang berasal dari 1700 SM, dan kotak ajaib pertama kali muncul di Cina sekitar 700 SM. Di era modern, John Spilsbury menghasilkan teka-teki gambar pada tahun 1767; pada tahun 1913, surat kabar mulai diterbitkan Teka teki silang teka-teki; dan pada tahun 1974, kubus Rubik Dikembangkan.

Teka-teki datang dalam jumlah jenis dan varietas yang hampir tak terbatas. Tahukah Anda bahwa otak orang dewasa juga dapat mengambil manfaat dari teka-teki? Kita semua tahu betapa bergunanya teka-teki bagi anak-anak karena keterampilan otak fisik dan kognitif yang mereka pelihara. Teka-teki bermanfaat bagi otak Anda dalam tujuh cara tertentu. Jadi bersihkan meja kopi, pertajam pensil Anda, dan bersiaplah untuk dorongan mental.

Teka-teki Melatih Otak Anda di Kedua Sisi

Fungsi otak yang berbeda dikendalikan oleh masing-masing dari dua belahan otak Anda. Sisi kanan otak Anda mengatur kreativitas, sedangkan sisi kiri mengatur pemikiran analitis dan logis. Saat Anda memecahkan teka-teki, otak Anda bekerja keras karena Anda menggunakan semua sisinya.

Mereka Memperkuat Memori

Teka-teki adalah teknik hebat untuk meningkatkan memori jangka pendek karena teka-teki memperkuat hubungan antara sel-sel otak kita dan menciptakan yang baru. Ketika kita mengingat bentuk, ukuran, dan potongan-potongan dari teka-teki gambar dan membayangkan bagaimana mereka berjalan bersama, kita menggunakan memori untuk menyelesaikan teka-teki itu. Menurut penelitian, kerusakan otak pasien Alzheimer dapat dikurangi melalui pembentukan koneksi otak baru.

Mereka Memperkuat Memori

Teka-teki adalah teknik hebat untuk meningkatkan memori jangka pendek karena teka-teki memperkuat hubungan antara sel-sel otak kita dan menciptakan yang baru. Ketika kita mengingat bentuk, ukuran, dan potongan-potongan dari teka-teki gambar dan membayangkan bagaimana mereka berjalan bersama, kita menggunakan memori untuk menyelesaikan teka-teki itu. Menurut penelitian, kerusakan otak pasien Alzheimer dapat dikurangi melalui pembentukan koneksi otak baru.

Mereka Meningkatkan Ketajaman Mental, Penglihatan, dan Keterampilan Spasial

Saat melihat potongan-potongan puzzle jigsaw individu atau potongan-potongan teka-teki silang, Anda harus dapat membayangkan susunan potongan-potongan atau kata-kata dalam ruang yang sesuai. Menurut USA Today, melakukan ini secara teratur dapat meningkatkan kapasitas Anda untuk penalaran visual dan spasial, menjadikan Anda pengemudi yang lebih baik dan mungkin pengepak mirip Tetris (terutama saat memuat mobil Anda untuk mengantar anak usia kuliah ke sekolah).

Mereka Membuat Anda Merasa Lebih Baik

Salah satu cara teka-teki meningkatkan otak adalah dengan meningkatkan kadar dopamin, neurotransmitter yang mengontrol suasana hati, memori, dan konsentrasi. Setiap kali kita menyelesaikan teka-teki, dopamin diproduksi. Mengapa teka-teki begitu menyenangkan?

Tingkat Stres Anda Berkurang

Otak kita mendapat manfaat dari teka-teki, tetapi juga cukup menenangkan. Pikiran kita hanya terfokus pada satu aktivitas saat kita mencoba mencari cara untuk memecahkan masalah, yang merangsang otak kita.

Mereka dapat meningkatkan level IQ Anda.

Teka-teki meningkatkan IQ kita karena teka-teki memperkuat ingatan, fokus, bahasa, dan kemampuan berpikir kita. Melakukan teka-teki setidaknya selama 25 menit sehari dapat meningkatkan IQ Anda sebanyak 4 poin, menurut sebuah penelitian di University of Michigan.

Sumber: Intelijen Data Plato: PlatoData.io