Tes napas Covid-19 Breathonix mendapat persetujuan sementara di Singapura

Node Sumber: 873176

Tes napas Covid-19 Breathonix mendapat persetujuan sementara di Singapura
Sistem Tes Nafas BreFence Go COVID-19 berfungsi dengan mengidentifikasi VOC dalam hembusan napas seseorang. Kredit: Breathonix.

Otoritas Ilmu Kesehatan (HSA) Singapura untuk sementara waktu telah mengesahkan Sistem Tes Nafas BreFence Go COVID-19 dari Breathonix untuk identifikasi penyakit yang akurat dalam satu menit.

Tes ini dikatakan sebagai tes pertama yang mendapatkan izin sementara di negara tersebut.

Sebuah perusahaan spin-off dari National University of Singapore (NUS), Breathonix mengembangkan sistem tes napas untuk mengidentifikasi senyawa organik yang mudah menguap (VOC) dalam napas yang dihembuskan seseorang.

VOC dihasilkan oleh beberapa reaksi biokimia dalam sel manusia. Karena tanda VOC pada napas orang sehat berbeda dengan orang sakit, perubahan VOC dianggap sebagai penanda penyakit seperti Covid-19.

Untuk melakukan uji BreFence, pengguna harus meniup ke dalam corong katup satu arah sekali pakai yang terpasang pada alat pengambilan sampel napas.

Untuk pengukuran VOC, hembusan napas dimasukkan ke dalam spektrometer massa. Selanjutnya, algoritma perangkat lunak menilai biomarker VOC dan memberikan hasilnya dalam satu menit.

Tes sederhana dapat dilakukan oleh orang yang terlatih tetapi tidak memerlukan tenaga medis yang terlatih atau pengolahan di laboratorium.

Hasil positif pada tes napas memerlukan tes usap Covid-19 jenis Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk memastikannya.

CEO Breathonix Dr Jia berkata: “Tes napas kami bersifat non-invasif. Pengguna hanya perlu menghembuskan napas secara normal melalui corong sekali pakai yang telah disediakan, sehingga tidak akan timbul rasa tidak nyaman.

“Kontaminasi silang tidak mungkin terjadi karena corong sekali pakai memiliki katup satu arah dan perangkap air liur untuk mencegah penghirupan atau air liur masuk ke dalam mesin.”

Uji klinis tes nafas tersebut dilakukan di tiga lokasi pada Juni tahun lalu hingga April tahun ini.

Uji coba di Singapura dilakukan di National Centre for Infectious Diseases dan Bandara Changi.

Uji coba ketiga dilakukan di Dubai, bekerja sama dengan Otoritas Kesehatan Dubai (DHA) dan Universitas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Mohammed Bin Rashid.

Uji coba di Dubai melibatkan 2,500 subjek di pusat layanan kesehatan primer Nadd Al Hamar di DHA.

Berdasarkan data studi percontohan yang dilakukan di Singapura terhadap 180 subjek, Sistem Tes Nafas BreFence Go COVID-19 ditemukan memiliki sensitivitas 93% dan spesifisitas 95% dengan algoritma pembelajaran mesin.

Saat ini, Breathonix bersama Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) berencana melakukan uji coba penempatan di Tuas Checkpoint di mana wisatawan yang memasuki negara tersebut akan disaring dengan sistem tes napas.

Sumber: https://www.medicaldevice-network.com/news/breathonix-breath-test-singapore/

Stempel Waktu:

Lebih dari Putusan Alat Kesehatan