India Kembangkan Sistem Anti-Drone Aslinya

Node Sumber: 994804

DRDO telah mengembangkan sistem anti-drone untuk menetralisir serangan drone musuh. Teknologi Drone Pribumi mampu melakukan serangan balik termasuk deteksi, Soft Kill (untuk mengganggu tautan komunikasi Drone) dan Hard Kill (pembunuhan keras berbasis Laser untuk menghancurkan Drone) dari Drone musuh.

Teknologi Sistem Anti-Drone dan cara kerjanya

Sistem anti-drone digunakan untuk mendeteksi dan/atau mencegat drone dan kendaraan udara tak berawak (UAV) yang tidak diinginkan. Drone bermusuhan dapat digunakan untuk menyebarkan bahan peledak, menyelundupkan barang selundupan atau mengumpulkan intelijen pada aset sensitif, dan proliferasi UAV murah telah menyebabkan peningkatan insiden.

Teknologi anti-drone dikerahkan untuk melindungi area seperti bandara, infrastruktur penting, ruang publik besar seperti stadion, dan instalasi militer serta lokasi medan perang.

Sensor elektro-optik (EO) dan inframerah (IR) dapat digunakan untuk mendeteksi drone berdasarkan tanda tangan visual dan panasnya masing-masing. Sensor ini mungkin perlu dipasangkan dengan visi mesin dan algoritme kecerdasan buatan yang dapat mengurangi risiko positif palsu dan negatif palsu. Tersedia gimbal EO/IR untuk sistem anti-drone yang menggabungkan beberapa kamera menjadi satu muatan dan dapat dipasang di lokasi tetap atau kendaraan bergerak.

Sistem deteksi CUAS akustik membandingkan kebisingan yang dibuat oleh sistem propulsi drone dengan database suara. Akurasi mereka dapat dipengaruhi oleh kebisingan lain di sekitarnya.

Sistem ini telah didemonstrasikan kepada Angkatan Bersenjata dan badan keamanan internal lainnya.

Pribumi DRDO Teknologi Counter-Drone ditransfer ke M/s BEL. Secara bersamaan Transfer of Technology (ToT) Sistem Counter-Drone ditawarkan ke perusahaan lain.

Sumber: https://www.eletimes.com/india-develops-its-indigenous-anti-drone-system

Stempel Waktu:

Lebih dari Kedirgantaraan & Pertahanan